ABOUT YOU MA
assalamualaykum ,
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Kapal telah merapat ke bibir tujuan ,langit biru tak terlintas awan telah tersising akan gradasi warna senja di ujung bibir lautan , matahari nan bulat itu siap di lumat dalam-dalam oleh lautan , bahkan mentari seakan-akan bersedia dengan senang hati mempersembahkan dirinya untuk lautan , beberapa menit berselang kelam gelap gulita di ujung lautan hanya tampak titik cahaya yang bukan berasal dari gemintang , yakni cahaya lampu sebuah kapal nan besar , dan sebuah mercusuar , angin telah datang dengan semilir yang menyejukkan , membawa sedikit aroma lautan , lengket di tubuh , gerah dan tetap menggigilkan tulang.
seorang wanita tua telah duduk di kursi roda di tuntun oleh seorang klasi kapal yang bertubuh tinggi ,putih , dan kekar ,berparas koleni , entah apa yang telah mengitari sekujur tubuh wanita tua itu , namun di usianya yang tua parasnya tetap saja bersahaja , tetap penuh senyuman yang mendamaikan jiwa , tatapannya yang sayu namun penuh akan ketegasan di masa mudanya , bibirnya nan tipis menandakan ke rewelannya dulu muda. , matanya terpincing ke arah elang laut yang terbang mengitari kapal uap tua itu , sesekali menukik ke arah kapal , dan melandaikan tubuhnya jauh hingga ke atas awan lagi , begitu bebas dan lepasnya ia di angkasa sana.
itu beberapa penggalan kalimat / paragraph yang ada di sebuh novel yang siap akan saya liris di akhir oktober ini Aamiin..
nggak nyambung ya ? iya , saya rasa juga demikian , itu foto wanita tua yang sudah berbelas tahun menyayangi saya layaknya anaknya walau jelas saya cucu perempuannya , nama wanita itu
" NURLAILY HERAWATI " dia ibu dari ibuku , nenek , oma , grandma atau apalah yang kalian sering menyebut untuk ibu dari ibu kalian , saya memanggilnya " MAMA " iya seperti panggilan anak ke ibunya , dia wanita yang sangat hangat , wajar saja aku merindunya sangat .
9 minggu yang lalu saya merindukan sosok mama seperti beliau , ini repost caption yang saya pubish di INSTAGRAM saya @rikaseprianti77
" Hujannya awetan ya
, pas kali duduk ditempat ini merasakan setiap percikan kecil air hujan
menikmati dingin malam ini , tak ada air mata tak ada senyuman semuanya
datar begitu saja, mengulang mengingat entah apa yang sedang ku coba
ingat , sudah sangat jauh rupanya aku meninggalkan semuanya , tak
mungkin kembali .
Rupanya kau sosoknya , the best grandma ,
Merasa pelukmu saatku lelap disampingmu , ciummu saatku tiba dari jauh , hujan malam ini mengulang semua tentangmu , ocehanmu dulu sekali keyika ku ambil sepatu roda di kamar atas mencoba bermain di gang rumah , "rika jatuh ntar" semua perhatian dalam kebawelanmu grandma , tak sempatku beri semua perhatianku sepertimu padaku , "udalah ka tak perlu pacaran dulu sekolah yang bener jadi manusia yang benar dulu kalo masalah pacar kamu bisa dapatin nanti mala mereka akan datang sendirinya " "besok ujian kan ka ayo belajar lepaskan gadget tuh" "kalo kecurup mampir jangan udah lama baru mampir" "jangan dinusuhi itu putri" kali ini rika klarifikasi ma , rika nggak perna musuhin putri dia terlalu formal jadi manusia susah di ajak hangout walaupun sekarang udah bisa di ajak kemana2 tetep aja ada yang bikin nggak leluasa kalo sama dia. "Jaga ibu ka" "jaga adek2mu" . Itu pasti ma pasti , "jangan sering membantah ibu ka jangan" ma rika nggak perna mbantah ibu , cuma ibu sering ngajakin debat aja mama tau kan macam mana sayangnya rika ke ibu, cuma rika bukan orang yang mudah bilang "bu rika sayang ibu" rika cuma bisa buktiin nggak dengan ucapan doang ma, ma malam ini rika kangen lagi sama mama , hujan malam ini membawa semua kenangan kita ma , ma rika emang jarang nelfon mama dulu dibanding ibu adek rika nggak terlalu yakin mama ninggalin rika , mala rika masih ngerasa mama ada di curup sana ngurusoh bunga mama yang banyak itu , rika masih ngebayangin mama duduk di kamar nonton tv dan percikan hujan malam ini menampar rika ma , rika takut nangis depan ibu ma , kata mama "kalo nangis jangan perna ditahan" kali ini rika harus tahan itu semua ma rika tak mau ibu ikutan juga , . . . . . . "
" Hujannya awetan ya
Rupanya kau sosoknya , the best grandma ,
Merasa pelukmu saatku lelap disampingmu , ciummu saatku tiba dari jauh , hujan malam ini mengulang semua tentangmu , ocehanmu dulu sekali keyika ku ambil sepatu roda di kamar atas mencoba bermain di gang rumah , "rika jatuh ntar" semua perhatian dalam kebawelanmu grandma , tak sempatku beri semua perhatianku sepertimu padaku , "udalah ka tak perlu pacaran dulu sekolah yang bener jadi manusia yang benar dulu kalo masalah pacar kamu bisa dapatin nanti mala mereka akan datang sendirinya " "besok ujian kan ka ayo belajar lepaskan gadget tuh" "kalo kecurup mampir jangan udah lama baru mampir" "jangan dinusuhi itu putri" kali ini rika klarifikasi ma , rika nggak perna musuhin putri dia terlalu formal jadi manusia susah di ajak hangout walaupun sekarang udah bisa di ajak kemana2 tetep aja ada yang bikin nggak leluasa kalo sama dia. "Jaga ibu ka" "jaga adek2mu" . Itu pasti ma pasti , "jangan sering membantah ibu ka jangan" ma rika nggak perna mbantah ibu , cuma ibu sering ngajakin debat aja mama tau kan macam mana sayangnya rika ke ibu, cuma rika bukan orang yang mudah bilang "bu rika sayang ibu" rika cuma bisa buktiin nggak dengan ucapan doang ma, ma malam ini rika kangen lagi sama mama , hujan malam ini membawa semua kenangan kita ma , ma rika emang jarang nelfon mama dulu dibanding ibu adek rika nggak terlalu yakin mama ninggalin rika , mala rika masih ngerasa mama ada di curup sana ngurusoh bunga mama yang banyak itu , rika masih ngebayangin mama duduk di kamar nonton tv dan percikan hujan malam ini menampar rika ma , rika takut nangis depan ibu ma , kata mama "kalo nangis jangan perna ditahan" kali ini rika harus tahan itu semua ma rika tak mau ibu ikutan juga , . . . . . . "
begitulah sepenggal caption saya di IG waktu itu , tidak semua kalimatnya ,
Komentar
Posting Komentar