Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 22, 2014

puisi kata hati

Gambar
Kata Hati     by Bernard Batubara   Ini tentang kisah kehilangan, ketika kau mendapati separuh hatimu kosong dan merapuh. Atas nama ketidakpercayaan, kita telah saling mengucapkan selamat tinggal. Ketika tak ada lagi yang bisa kau percaya, ikuti kata hati. Begitu seharusnya, bukan? Dan, hati ini membawaku kembali kepadamu. Tapi, kau tak lagi berada di tempat kita dahulu. Apakah kau telah menemukan separuh hati lain—selain hatiku?

cerpen Cermin bernard batubara

Gambar
Cermin Cerpen Bernard Batubara ( Suara Merdeka , 25 April 2010) Percakapan dengan Cermin I DADANYA berdesir, Maila takjub melihat wajahnya sendiri di cermin. Serupa benar dengan wajah seorang putri, katanya dalam hati. Ya, kau memang cantik, Maila . Wajahnya tersipu mendengar pujian itu. Pipinya merona. Merah muda. Ia tersihir oleh bayangannya sendiri. Bayangan ketika ia masih berada pada masa empat puluh tahun lalu. Wajahnya cerah, berseri-seri. Setengah terpana melihat kecantikannya sendiri. Rambutnya panjang, berwarna hitam kecokelatan, berkilat, bergelung seolah ombak. Dahinya licin. Matanya bulat, berbinar-binar. Hitam pekat seperti langit malam. Dikedip-kedipkannya matanya, hingga ia perhatikan bulu matanya yang tebal dan lentik. Tebal serupa alisnya yang melengkung menaungi sepasang matanya yang indah itu. Diturutkannya telunjuknya, dari hulu hingga muara alisnya. Cantik sekali dirimu, ia membatin. Ya, kau memang cantik, Maila . Hidungnya, ia melihat hi

bernard batu bara

Bernard Batubara website http://bisikanbusuk.com twitter username benzbara_ genre Poetry , Romance , Fiction About this author Bernard Batubara lahir 9 Juli 1989 di Pontianak, Kalimantan Barat; saat ini tinggal di Yogyakarta. Tahun 2012 menamatkan studi Teknik Informatika di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Selama kuliah aktif di lembaga pers mahasiswa. Belajar menulis sejak medio 2007. Puisi dan cerpennya dimuat di majalah seni GONG, harian Kompas, Batam Pos, Koran Tempo, Suara Merdeka, Jurnal Nasional, Pontianak Post, dan antologi bersama: “Teka-teki tentang Tubuh dan Kematian” (2010), “Pedas Lada Pasir Kuarsa” (2010), “Percakapan Lingua Franca” (2011), "Tuah Tara No Ate" (2011), “Mata” (2012), “Empat Cangkir Kenangan” (2012), "Cerita Hati" (2012), "Singgah" (2013), dan "Through Darkness To Light" / Habis Gelap Terbitlah Terang (2013). Buku tu

tentang raditya dika

Gambar
Dika Angkasaputra Moerwani atau dikenal dengan nama Raditya Dika , lahir di Jakarta , 28 Desember 1984, adalah seorang penulis asal Indonesia . Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller , Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia , Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru. Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi Apalagi bergaya diari pribadi ( personal essay ) Karya Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh ( 2005 ) Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia.Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan

darah juang

Gambar
Disini negri kami , tempat padi terhampar , samudranya kaya raya , tanah kami subur tuan. Dinegri permai ini , berjuta rakyat bersimbah luka , anak kurus tak sekolah, pemuda desa tak kerja. Mereka dirampas haknya , tergusur dan lapar , binda relakan darah juang kami , untuk membebaskan rakyat .